Pada satu musim tanam, tikus
betina dapat melahirkan 2-3 kali, sehingga satu induk mampu menghasilkan sampai
100 ekor tikus, sehingga
populasi akan bertambah cepat meningkatnya. Tikus
betina cepat dewasa, pada umur 28 hari sudah siap kawin dan dapat bunting. Masa
kehamilan mencapai 19-23 hari, dengan rata-rata 21 hari. Tikus jantan lebih
lambat menjadi dewasa daripada betinanya, pada umur 60 hari siap kawin. Lama
hidup tikus sekitar 8 bulan.
Sarang tikus pada pertanaman
padi masa vegetatif cenderung pendek dan dangkal, sedangkan pada masa generatif
lebih dalam, bercabang, dan luas karena mereka sudah mulai bunting dan akan
melahirkan anak. Selama awal musim perkembangbiakan, tikus hidup masih soliter,
yaitu satu jantan dan satu betina, tetapi pada musim kopulasi banyak dijumpai
beberapa pasangan dalam satu liang/sarang. Dengan menggunakan Radio Tracking
System, pada fase vegetatif dan awal generatif tanaman, tikus bergerak mencapai
100-200 m dari sarang, sedangkan pada fase generatif tikus bergerak lebih
pendek dan sempit, yaitu 50-125 m dari sarang.
Penyebab – penyebab meluaknya
populasi hama tikus khususnya di indonesia
v Jumlah
pakan/makanan (Padi) melimpah khususnya indonesia.
v Jumlah
pemangsa tikus (Konsumen II) sedikit / tidak seimbang dengan jumlah tikus.
v Tempat
berkembang biak yang aman untuk tikus.
v Tidak
ada peran serta dari manusia dalam membasmi sarang tikus.
v Banyak
predator ( ular ) yang diburu oleh manusia.
No comments:
Post a Comment