Assalamualaikum wr.wb
Bahan bakar ! kata itu sudah tidak asing lagi di dengar hampir semua
orang tahu apa itu bahan bakar mungkin sepengetahuan mereka hanya bahan bakar
minyak karena setiap pengendara pasti memerlukan bahan bakar untuk menjalankan
kendaraannya tetapi yang kalian perlu tahu pengertian bahan bakar
adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya bahan
bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi.
Kebanyakan bahan bakar digunakan manusia melalui proses pembakaran (reaksi
redoks) dimana bahan bakar tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan
dengan oksigen di udara. Proses lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar
adalah melalui reaksi eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau
Fusi nuklir). Hidrokarbon (termasuk di dalamnya bensin
dan solar) sejauh ini
merupakan jenis bahan bakar yang paling sering digunakan orang-orang. Bahan
bakar lainnya yang bisa dipakai adalah logam radioaktif, bahan bakar juga bermacam-macam tetapi kegunaannya sama yaitu untuk di
pakaii :D:D
v Berdasarkan Jenisnya
Di bawah ini terdapat 3 (tiga) jenis bahan bakar yaitu :
1.
Bahan bakar padat
2.
Bahan bakar cair
3.
Bahan bakar gas
Bahan
bakar padat adalah suatu materi padat yang dapat diubah menjadi energy.
Contohnya adalah batubara. Sifat fisik batubara termasuk nilai panas, kadar
air, bahan mudah menguap. Sifat kimia batubara tergantung dari kandungan berbagai
bahan kimia seperti karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur. Nilai kalor batubara
beraneka ragam dari tambang batubara yang satu ke yang lainnya.
Bahan
bakar cair (BBM) Minyak (petroleum) berasal dari kata-kata: Petro = rock (batu)
dan leaum = oil (minyak)Minyak dan gas sebagian besar terdiri dari campuran
molekul carbon dan hydrogen yang disebutdengan hydrocarbons. Minyak dan gas
terbentuk dari siklus alami yang dimulai dari sedimentasisisa-sisa tumbuhan dan
binatang yang terperangkap selama jutaan tahun. Pada umumnya terjadi jauh
dibawah dasar lautan
Bahan
bakar Gas tidak jauh beda dengan Bahan bakar cair, gas
terbentuk dari siklus alami yang dimulai dari sedimentasi sisa-sisa tumbuhan
dan binatang yang terperangkap selama jutaan tahun. Pada
umumnya terjadi jauh dibawah dasar lautan. Material-material organik tersebut
berubah menjadi minyak dan gas akibat efek kombinasi temperatur dan tekanan di
dalam kerak bumi. Kumpulan dari minyak dan gas tersebut membentuk
reservoir-reservoir minyak dan gas.
Di
bawah ini jenis-jenis bahan bakar gas :
·
Bahan bakar yang secara alami didapatkan dari alam
·
Metan dari penambangan batubara
·
Bahan bakar gas yang terbuat dari bahan bakar padat
·
Gas yang terbentuk dari batubara
·
Gas yang terbentuk dari limbah dan biomasa
·
Dari proses industri lainnya (gas blast furnace)
·
Gas yang terbuat dari minyak bumi
·
Gas hasil penyulingan
·
Gas dari gasifikasi minyak
·
Gas-gas dari proses fermentasi
Bahan
bakar bentuk gas yang biasa digunakan adalah gas petroleum cair (LPG), gas
alam, gas hasil produksi, gas blast furnace, gas dari pembuatan kokas, dst.
Nilai panas bahan bakar gas dinyatakan dalam Kilokalori per normal meter kubik
(kKal/Nm3) ditentukan pada suhu normal (20 0C) dan tekanan normal (760 mm Hg).
LPG terdiri dari campuran utama propan dan Butan dengan sedikit persentase
hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan butilene) dan beberapa fraksi C2 yang
lebih ringan dan C5 yang lebih berat. Senyawa yang terdapat dalam LPG adalah
propan (C3H8), Propilen (C3H6), normal dan iso-butan (C4H10) dan butilen
(C4H8). LPG merupakan campuran dari hidrokarbon tersebut yang berbentuk gas
pada tekanan atmosfir, namun dapat diembunkan menjadi bentuk cair pada suhu
normal, dengan tekanan yang cukup besar. Walaupun digunakan sebagai gas, namun
untuk kenyamanan dan kemudahannya, disimpan dan ditransport dalam bentuk cair
dengan tekanan tertentu. LPG cair, jika menguap membentuk gas dengan volum
sekitar 250 kali. Gas alam merupakan bahan bakar dengan nilai kalor tinggi yang
tidak memerlukan fasilitas penyimpanan. Gas ini bercampur dengan udara dan
tidak menghasilkan asap atau jelaga. Gas ini tidak juga mengandung sulfur,
lebih ringan dari udara dan menyebar ke udara dengan mudahnya jika terjadi
kebocoran. Metan merupakan kandungan utama gas alam yang mencapai jumlah
sekitar 95% dari volum total. Komponen lainnya adalah Etan, Propan, Pentan, Nitrogen,
Karbon Dioksida, dan gas lainnya dalam jumlah kecil. Sulfur dalam jumlah yang
sangat sedikit juga ada, Karena metan merupakan komponen terbesar dari gas
alam, biasanya sifat metan digunakan untuk membandingkan sifat-sifat gas alam
terhadap bahan bakar lainnya.
v
Berdasarkan ketersediaan materinya
·
Bahan bakar tidak berkelanjutan bersumber
pada materi yang diambil dari alam dan bersifat konsumtif. Sehingga hanya bisa sekali
dipergunakan dan bisa habis keberadaannya di alam. Misalnya bahan bakar
berbasis karbon seperti produk-produk olahan minyak bumi.
·
Bahan bakar berkelanjutan bersumber
pada materi yang masih bisa digunakan lagi dan tidak akan habis keberadaannya
di alam. Misalnya tenaga matahari.
v Berdasarkan
proses terbentuknya
a.
Bahan bakar alamiah ialah bahan bakar yang berasal dari alam.
Contoh bahan bakar padat alamiah antara lain : antrasit, batubara bitumen,
lignit, kayu api, sisa tumbuhan. Sedangkan bahan bakar gas alamiah misalnya:
gas alam dan gas petroleum.
b.
Bahan bakar non-alamiah Bahan bakar non-alamiah ialah bahan bakar
yang tidak berasal dari alam atau buatan manusia. Contoh dari bahan bakar padat
non-alamiah antara lain: kokas, semi-kokas, arang, briket, bris, serta bahan
bakar nuklir. Sedangkan bahan bakar cair non-alamiah antara lain: bensin atau
gasolin, kerosin atau minyak tanah, minyak solar, minyak residu, dan juga bahan
bakar padat yang diproses menjadi bahan bakar cair seperti minyak resin dan
bahan bakar sintetis. Untuk bahan bakar gas non-alamiah misalnya gas rengkah
(atau cracking gas) dan "producer gas". Sumber bahan bakar hayati
Contohnya:
o
Biodiesel
Biodiesel
dari Minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit dan jarak pagar. Digunakan
untuk pengganti solar. Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari
campuran mono-alkyl ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai
alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber
terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan. Sebuah proses dari
transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester
yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini,
tidak seperti minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip
dengan diesel (solar) dari minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak
kasus. Namun, dia lebih sering digunakan sebagai penambah untuk diesel
petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol murni ultra rendah belerang
yang rendah pelumas.
o
Bioetanol
Bioetanol dari tanaman yang mengandung
pati / gula, seperti sagu, singkong, tebu dan sogum. Digunakan untuk pengganti
bensin. Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula
dari sumber karbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme.
o
Biooil
Biooil dari minyak nabati (straight
vagetable oil) dan Biomass melalui proses pirolisa. Digunakan untuk pengganti
minyak tanah.
o
Biogas
Biogas dari limbah cair dan limbah kotoran
ternak. Digunakan untuk pengganti minyak tanah. Biogas adalah gas yang
dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik
termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah
tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable
dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan karbon
dioksida. Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk
menghasilkan listrik.
Sifat fisik dan kimia bahan bakar :
a.
Batubara
Formula :C137H97O9NS (jenis bituminus)
Unsur utama : Carbon, Hidrogen, dan Oksigen
Warna : Black / Hitam berkilauan
metalik Kandungan : 86% - 98% unsur Carbon.
b.
Arang
Pengertian : Residu hitam berisi karbon tidak
murni
Unsur utama : Carbon, Hidrogen, dan Oksigen
Warna : Hitam ringan mudah hancur
Kandungan : 86% - 98% unsur Carbon.
c.
Kayu
Pengertian : Bagian batang atau cabang serta
ranting tumbuhan
Terbentuk dari : Akumulasi selulosa dan lignin
pada dinding
sel Warna : rata-rata Coklat
Tekstur : Penampilan sifat struktur pada
bidang lintang.
d.
Bensin (gasolin)
Pengertian : Campuran cairan yang berasal dari
minyak bumi
Penyusunnya : Hidrokarbon
Warna : Kuning bening (cairan)
Berat jenis : 0,71 - 0,77 (719,7 kg/m3)
e.
Kerosin (minyak tanah)
Pengertian : Keros Yunani: lilin, di Swiss
sebagai minyak tanah
Jarak lebur : -61 oC - (-26 oC)
Suhu pengapian : 220 oC
Suhu pembakaran : 600 oC.
f.
Diesel
Pengertian : Produk akhir yang digunakan
sebagai bahan bakar
Nama lain : Solar
Diciptakan oleh : Rudolf Diesel
Digunakan untuk : mesin diesel
g.
Asetilin
Pengertian : Proses penjelasan secara manual
dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair
oleh nyala gas asetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa
logam pengisi.
Terbentuk dari : Campuran karbida ditambah air
Rumus : CaC2 + 2H2O C2H2 + Ca (OH)2 + kalor.
h.
Blast Furnace Gas
LEL & ULL : 27% dan 75%
Terbentuk dari : Produk samping tanur tiup
Suhu pembakaran : diatas 100 oC
Nilai panas : 93 BTU
i.
Gas Alam
Pengertian : Bahan bakar fosil berbentuk gas
Terbentuk dari : metana (CH4)
Kandungan : terdiri dari etana,propana,butane
Warna : Biru muda atau kuning kemerah-merahan.
j.
Gas Petroleum
Disebut juga : LPG, GPL
Terbentuk dari : Campuran hidrokarbon gas
propana dan butane
Nilai kalor : 26,1 kWh/m3
k.
Lignit (batubara muda)
Pengertian : Bagian batang atau cabang serta
ranting tumbuhan
komposisi : kandungan C 25-35%, kadar air 66%,
abu 6%
Jenis : xyloid lignit dan kompak lignit
Warna : Coklat kehitaman
v Sumber
bahan bakar
Bahan
bakar minyak berasal dari minyak bumi dan ada juga yang berasal dari sumber
daya hayati. Minyak bumi di peroleh dari dalam perut bumi yang berasal dari
sisa-sisa/ fosil hewan-hewan yang terkubur jutaan tahun yang lalu yang telah
berubah menjadi minyak. Minyak bumi yang diperoleh dari perut bumi tadi
selanjutnya dibawa ke kilang pengolahan. Disana minyak bumi diproses secara
bertingkat menghasilkan jenis-jenis bahan bakar tadi. Jenis-jenis bahan bakar
yang dihasilkan adalah gas, bensin, minyak tanah, solar, minyak berat
(digunakan untuk minyak pelumas, lilin, umpan proses petrokimia), dan residu
(digunakan untuk bahan bakar mesin pembangkit uap panas, aspal, bahan pelapis
anti bocor). Sedangkan bahan bakar minyak yang berasal dari sumbar daya hayati
dapat berupa campuran lemak nabati dan hewani seperti biodiesel.
v Cara
produksi bahan bakar
a)
Destilasi kering/pirolisis
Distilasi
kering adalah suatu metoda pemisahan zat-zat kimia. Dalam proses distilasi
kering, bahan padat dipanaskan sehingga menghasilkan produk-produk berupa
cairan atau gas (yang dapat berkondensasi menjadi padatan). Produk-produk
tersebut disaring, dan pada saat yang bersamaan mereka berkondensasi dan
dikumpulkan. Distilasi kering biasanya membutuhkan suhu yang lebih tinggi
dibanding distilasi biasa. Metode ini dapat digunakan untuk memperoleh bahan
bakar cair dari batubara dan kayu. Selain itu, distilasi kering juga digunakan
untuk memecah garam-garam mineral. Misalnya pemecahan sulfat melalui
termolisis, menghasilkan gas sulfur dioksida dan sulfur trioksida yang dapat
dilarutkan dalam air membentuk asam sulfat. Pada awalnya, ini adalah cara yang
umum untuk memproduksi asam sulfat.
b)
Gelatinasi
Proses
pemasakan pati di lakukan dengan
melunakkan dan memecah sel. Dalam proses gelatinasi, bahan baku ubi kayu, ubi
jalar, atau jagung dihancurkan dan dicampur air sehingga menjadi bubur, yang
diperkirakan mengandung pati 27-30%. Kemudian bubur pati tersebut dimasak atau
dipanaskan selama 2 jam sehingga berbentuk gel. Proses gelatinasi tersebut
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a.
Bubur pati dipanaskan sampai 130 oC selama 30 menit, kemudian
didinginkan sampai mencapai temperature 95 oC yang diperkirakan memerlukan
waktu sekitar 1 jam. Temperatur 95 oC tersebut dipertahankan selama sekitar 1
jam, sehingga total waktu yang dibutuhkan mencapai 2 jam.
b.
Bubur pati ditambah enzyme termamyl dipanaskan langsung sampai
mencapai temperatur 130 oC selama 2 jam. Gelatinasi cara pertama, yaitu cara
pemanasan bertahap mempunyai keuntungan, yaitu pada suhu 95 oC aktifitas
termamyl merupakan yang paling tinggi, sehingga mengakibatkan yeast atau ragi
cepat aktif. Pemanasan dengan suhu tinggi (130 oC) pada cara pertama ini
dimaksudkan untuk memecah granula pati, sehingga lebih mudah terjadi kontak
dengan air enzyme. Perlakuan pada suhu tinggi tersebut juga dapat berfungsi
untuk sterilisasi bahan, sehingga bahan tersebut tidak mudah terkontaminasi.
Gelatinasi cara kedua, yaitu cara pemanasan langsung (gelatinasi dengan enzyme
termamyl) pada temperature 130 oC menghasilkan hasil yang kurang baik, karena mengurangi
aktifitas yeast. Hal tersebut disebabkan gelatinasi dengan enzyme pada suhu 130
oC akan terbentuk tri-phenyl-furane yang mempunyai sifat racun terhadap yeast.
Gelatinasi pada suhu tinggi tersebut juga akan berpengaruh terhadap penurunan
aktifitas termamyl, karena aktifitas termamyl akan semakin menurun setelah
melewati suhu 95 oC. Selain itu, tingginya temperature tersebut juga akan
mengakibatkan half life dari termamyl semakin pendek, sebagai contoh pada
temperature 93 oC, half life dari termamyl adalah 1500 menit, sedangkan pada
temperature 107 oC, half life termamyl tersebut adalah 40 menit (Wasito, 1981).
Hasil gelatinasi dari ke dua cara tersebut didinginkan sampai mencapai 55 oC,
kemudian ditambah SAN untuk proses sakharifikasi dan selanjutnya
difermentasikan dengan menggunakan yeast (ragi) Saccharomyzes ceraviseze.
v Sakharifikasi
Proses
penguraian polisarida menjadi gula-gula sederhana seperti glukosa, fruktosa dan
galaktosa (Stanbury et al., 1995). Semua proses untuk memproduksi sesuatu
menggunakan kultur mikrobia di sebut fermentasi. Sebagian besar fungi merupakan
organisme yang dianggap lebih kuat dalam menghasilkan enzim ekstra seluler,
termasuk selulase (Gianfreda dan Rao, 2004 yang disitasi oleh Ali Mursyid,
2009). Proses sakarifikasi memerlukan suhu proses berkisar pada 55oC hingga
58oC selama 48 hingga 96 jam. Enzim yang dipergunakan pada proses sakarifikasi
adalah enzim amiloglukosidase (1,4 glucan glucohydrolase, EC. 3. 2. 1. 3).
Enzim amiloglukosidase mengkatalis pemotongan gugusan glukosa dari ujung non
reduksi dari polimer pati menghasilkan glukosa. Enzim amiloglusidase dapat
menghidrolisa ikatan ?-1,6 glukosida namun kecepatan reaksinya lambat.
v fermentasi.
Fermentasi
adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik,
akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi
sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron
eksternal.
v Gasifikasi
Suatu
proses perubahan bahan bakar padat secara termo kimia menjadi gas, dimana udara
yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran.
Selama proses gasifikasi reaksi kimia utama yang terjadi adalah endotermis
(diperlukan panas dari luar selama proses berlangsung). Media yang paling umum
digunakan pada proses gasifikasi ialah udara dan uap. Produk yang dihasilkan
dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama, yaitu padatan, cairan (termasuk
gas yang dapat dikondensasikan) dan gas permanen. Media yang paling umum
digunakan dalam proses gasifikasi adalah udara dan uap. Gas yang dihasilkan
dari gasifikasi dengan menggunakan udara mempunyai nilai kalor yang lebih
rendah tetapi disisi lain proses operasi menjadi lebih sederhana.
Beberapa
keunggulan dari teknologi gasifikasi yaitu :
a.
Mampu menghasilkan produk gas yang konsisten yang dapat digunakan
sebagai pembangkit listrik.
b.
Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara,
minyak berat, biomassa, berbagai macam sampah kota dan lain sebagainya.
c.
Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang
bernilai lebih tinggi.
d.
Mampu mengurangi jumlah sampah padat.
e.
Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioxin yang
berbahaya.
v Coal
water fuel
Coal
Water Fuel (CWF) merupakan bahan bakar campuran antara batubara dan air yang
dengan bantuan aditif membentuk suspensi kental yang homogen serta stabil
selama penyimpanan, pengangkutan dan pembakaran. Percobaan pembakaran CWF
sebagai bahan bakar bertujuan untuk mencari kondisi optimal dan efisien dalam
pembakaran, yang selanjutnya dengan menggunakan alat penukar panas, uap panas
basah dapat diubah menjadi uap panas kering yang digunakan sebagai pengering di
industri tekstil. Metodologi meliputi: menyiapkan dan membuat CWF dari bahan
baku batu bara bituminous; modifikasi burner dan tungku pembakaran; evaluasi
dan pengamatan kinerja sistem pembakaran CWF dengan menggunakan boiler dan heat
exchanger dalam pengeringan bahan tekstil.
v Likuifaksi
Proses
likuifikasi merupakan proses di mana pati dirubah menjadi glukosa, maltosa dan
matotriosa dan oligosakarida. Proses likuifikasi memerlukan suhu yang tinggi
sehingga enzim yang dipergunakan harus mempunyai kemampuan bekerja pada suhu
yang tinggi. Enzim yang biasanya digunakan pada proses likuifikasi adalah enzim
?-amilase. Karakterisitik enzim ?-amilase antara lain memecah pati dari dalam
molekul, menghidrolisa ikatan ?-1,4 glukosida pada pati yang telah
tergelatinisasi. Hidrolisa amilosa akan menghasilkan dekstrin sedangkan
hidrolisa amilopektin menghasilkan oligodakarida dengan jumlah monomer dua
hingga enam.
v Ketersediaan
sumber bahan bakar
Ketersediaan
sumber bahan bakar minyak, padat maupun gas yang berasal dari fosil sangat
terbatas. Karena bergantung pada ketersediaannya di dalam perut bumi, yang
proses pembentukannya sangat lama. Sedangkan yang berasal dari sumber daya
hayati tingkat ketersediaannya sangat melimpah di muka bumi, ditambah lagi
tingkat polusi yang rendah dari residu pembakaran yang terjadi didalam mesin.
v Kesimpulan
Bahan
bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya
bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi.
Jenisnya bermacam - macam, ada yang berupa padat cair dan gas. Yang
keseluruhannya bersumber dari sumber daya alam yang ada di bumi, baik yang
terbatas yang tidak dapat diperbaharui maupun yang tidak terbatas dan dapat
diperbaharui. Dan masing - masing cara mendapatkannya berbeda - beda untuk
prosesnya tergantung darimana sumber daya itu berasal atau diperoleh.
No comments:
Post a Comment