A. Pengertian
Ekosistem
Ekosistem adalah
Sistem alam yang dibentuk dari interaksi antar makhluk
hidup dan interaksi antar makhluk tak hidup dengan faktor
Istilah ekosistem pertama kali dikenalkan oleh TRANSLEY
(1935) yang mengemukakan bahwa hubungan timbal balik antara makhluk hidup
(tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme) dengan faktor lingkungan
(cahaya, udara, air, tanah dsb) dialam, sebenarnya membentuk suatu system yang
tidak dapat dipisahkan. Ilmu yang mempelajari mengenai ekosistem adalah EKOLOGI
.
Istilah ekologi pada mulanya dicetuskan oleh seorang pakar
biologi Jerman, yaitu ERNST HAECKEL, pada tahun 1866. Ekologi berasal
dari bahasa Yunani yaitu
Oikos
rumah
Logos
ilmu
Secara
harfiah ekologi bisa diartikan sebagai ilmu kerumah tanggaan.
Pengertian
ekologi kemudian berkembang menjadi ilmu yang mempelajari interaksi antar
faktor biotik dan abiotik dengan lingkungannya
B.
Komponen Ekosistem
1.
KOMPONEN BIOTIK
Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal yang disebut
dengan HABITAT . Semut misalnya, mempunyai habitat ditanah.
Namun selain semut tanah juga merupakan habitat bagi cacing tanah dan makhluk
hidup lainnya. Komponen biotik tidak dipelajari secara individual, tetapi dalam
satuan populasi dan komunitas
a.
POPULASI
Populasi
tidak terdiri dari satu makhluk hidup atau individu, tetapi atas sekumpulan
antar makhluk hidup yang menempati suatu kawasan tertentu. Namun sekumpulan makhluk hidup ini
hanya disebut populasi jika memiliki jenis yang sama atau satu spesies
Sebagai contoh populasi, perhatikanlah kolam ikan yang dihuni
oleh berbagai jenis makhluk hidup, seperti ganggang, lumut, serangga, air, ikan
mas, dsb. Jika setiap jenis makhluk hidup ini jumlahnya lebih dari satu, maka
pada kolam ikan akan terbentuk populasi ganggang, populasi lumut,
populasi serangga air, dsb
b.
KOMUNITAS
Populasi-populasi makhluk hidup yang ada pada suatu tempat
tidak berdiri sendiri begitu saja, tetapi saling berinteraksi. Pada suatu kolam
ikan misalnya, populasi ganggang akan berinteraksi dengan populasi ikan
berukuran kecil. Interaksi ganggang dengan ikan berukuran kecil berlangsung
melalui proses makan. Interaksi antar populasi pada suatu area ini membentuk
komunitas. Komunitas tidak hanya meliputi kawasan yang luas dengan tumbuhan dan
hewan yang beragam.
Oksigen dibutuhkan oleh banyak makhluk hidup untuk bernafas,
Karbon Dioksida dalam udara dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan proses
Fotosintesis, Udara yang bergerak atau biasa disebut angin juga berperan
penting dalam kehidupan beberapa tumbuhan. Angin dapat membantu proses penyerbukan
dan penyebaran biji
c.
Air
Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup baik
yang berhabitat didarat maupun perairan. Air dapat berbentuk padat, cair, dan
gas. Dialam, air tidak selalu tersedia dalam bentuka cair. Ada air dalam bentuk
Krista les, es dan uap air
d.
Batu dan tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi beragam makhluk hidup
mulai dari yang berukuran renik, seperti bakteri dan protozoa, hingga yang
berukuran besar, seperti gajah. Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan
oleh kondisi iklim atau lumut. Komposisi tanah juga diperkaya dengan humus yang merupakan
hasil penguraian materi organik dari sisa-sisa tubuh hewan atau tumbuhan mati.
Keberadaan humus dapat menyuburkan tanah. Tanah yang subur diperlukan oleh tumbuhan
untuk dapat tumbuh dengan baik.
e.
Suhu
Suhu merupakan faktor penting dalam proses metabolisme
makhluk hidup, contohnya pada manusia, suhu tubuh optimal untuk metabolisme
tubuh adalah 37 0C. Jika suhu tubuh manusia turun hingga dibawah 340C
maka akan menderita HIPOTERMIA , tetapi jika suhu tubuh manusia naik hingga
mencapai 400C maka akan menderita HIPERTEMIA. Baik Hipotermia dan
Hipertemia akan menyebabkan kematian.
f.
Topografi
TOPOGRAFI adalah
Keadaan tinggi atau rendahnya permukaan bumi pada suatu tempat , semakin tinggi
suatu tempat, maka suhu lingkungannya akan semakin rendah.
B.
Interaksi Dalam suatu ekosistem, komponen biotik dan abiotik saling
berinteraksi dan berhubungan timbal balik. Adanya hubungan timbal balik dalam
ekosistem menyebabkan sistem akan terguncang apabila terjadi kerusakan pada
salah satu komponen sekalipun.
1.
Interaksi Antar Komponen Biotik
Interaksi antar komponen biotik merupakan interaksi yang
terjadi antar populasi organisme yang menyusun ekosistem.
a.
MUTUALISME
Mutualisme merupakan bentuk hubungan atau interaksi
antarorganisme dari dua spesies yang berbeda. Hubungan mutualisme akan
menguntungkan bagi kedua organisme yang terlibat didalamnya. Beberapa spesies
dapat hidup tanpa organisme partner mutualismentya. Hubungan seperti ini
disebut dengan MUTUALISME FAKULTATIF. Berbeda lagi dengan mutualisme Obligatif,
yaitu hubungan yang terjadi antara kedua jenis organisme yang hanya dapat hidup
dengan bermutualisme. Contoh bentuk mutualisme adalah bakteri yang hidup
didalam system pencernaan hewan Herbivora. Hewan herbivore berukuran besar
tidak bisa mencerna selulosa. Dibutuhkan bakteri simbiotik atau protozoa pada
saluran pencernaan hewan tersebut untuk memecah selulosa.
Beberapa
contoh Mutualisme lainnya:
· Simbiosis antara fungi dengan
ganggang hijau biru membentuk Lichen
· Simbiosis fungi dengan akar tumbuhan
membentuk mikoriza
· Simbiosis antara semut dengan Aphit,
semut melindung Aphit dari pemangsanya, sedangkan Aphit memberikan cairan
sejenis madu kepada semut
b.
KOMENSALISME
Komensalisme merupakan bentuk hubungan antau
interaksi antar organisme dari dua spesies yang berbeda, yang mana hanya satu
organisme saja yang memperoleh keuntungan sedangkan lainnya tidak terpengaruh. Hubungan antara ikan remora dengan
ikan hiu merupakan contoh komensalisme. Ikan remora menempel pada badan ikan
hiu, sehingga ikan remora dapat berpindah tempat dengan cepat, ikan remora juga
mendapatkan keuntungan lainnya, yaitu memperoleh makanan sisa dari ikan hiu.
Ikan hiu sendiri tidak diuntungkan dann juga tidak dirugikan dari keberadaan
ikan remora
c.
ALELOPATI
Alelopati adalah hubungan atau
interaksi antarorganisme, yang mana keberadaan satu organisme dapat menghambat
pertumbuhan atau perkembangan organisme lainnya melalui pelepasan toksin atu
racun
d.
PREDASI
Predasi adalah Hubungan
atau interaksi antarorganisme yang mana satu organisme memakan organisme
lainnya
Organisme
yang memakan disebut PREDATOR, sedangkan organisme yang dimakan
disebut MANGSA. Pada umumnya hubungan makan dan dimakan ini
berlangsung antara spesies yang berbeda, meskipun demikian beberapa hewan
pemangsa sesama jenisnya (Kanibalisme).
Contoh hubungan Predasi yaitu pada singa dengan Zebra, Kuda
dengan Rumput, dan ular dengan Tikus.
e.
KOMPETISI
Kompetisi adalah
Terjadinya hubungan atau interaksi yang menyebabkan
persaingan
untuk mendapatkan sumber yang terbatas /
relung
Kompetisi
terbagi 2, yaitu:
1. kompetisi Intraspesifik
yaitu Dapat
terjadi antar individu dan spesies yang sama
Contoh: - persaingan antar tumbuhan Sorghastrum nutans dalam mendapatkan
nitrogen
2. Kompetisi Interspesifik yaitu
Kompetisi yang terjadi antarindividu dari dua spesies yang berbeda
Contoh:-
Persaingan antara kuda dan sapi dalam memperoleh rumput diladang pengembalaan
yang sama
f. Parasitisme
Parasitisme adalah
Hubungan
antar organisme berbeda spesies, yang mana satu jenis organisme (parasit) hidup
bersama atau menumpang dengan mikroorganisme lainnya (inang) dan menimbulkan
kerugian bagi organisme yang ditumpanginya.
Organisme parasit yang tidak beradaptasi dengan baik akan menyebabkan
ketidaknyamanan bagi inangnya. Ketidaknyamanan bias dalam bentuk iritasi
akaibat gigitan atau rasa gatal. Organisme parasit yang menyebabkan sakit pada
inangnya disebut dengan PATOGEN
2.
Interaksi Antara Komponen Biotik Dengan Komponen Abiotik
Interaksi antar komponen biotik dengan komponen abiotik
terjadi karena komponen biotik dalam suatu ekosistem akan dipengaruhi oleh
kondisi komponen abiotiknya. Kemampuan hidup organisme pada kondisi lingkungan
tertentu disebut dengan RENTANG TOLERANSI. Hukum toleransi
menyatakan bahwa keberadaan, kelimpahan, dan penyebaran spesies tertentu dalam
suatu ekosistem ditentukan oleh satu atau lebih faktor fisik dan kimia
lingkungan yang masih bisa ditoleransi oleh spesies tersebut. Oleh karenanya,
setiap spesies dealam ekosistem mempunyai batas toleransi, yaitu batas maksimum
dan minimum kondisi fisik dan kimia lingkungan untuk bertahan hidup.
Adakalanya suatu populasi dalam ekosistem sangat dipengaruhi
oleh satu jenis komponen abiotik atau faktor Pembatas. Jika jumlah
factor pembatas terlalu banyak ataupun sedikit maka pertumbuhan populasi akan
terhambat, walaupun komponen-komponen abiotik lainnya berada dalam jumlah yang
optimal untuk pertumbuhan populasi tersebut. Faktor pembatas lainnya adalah Salinitas
C. MACAM-MACAM EKOSISTEM
1. Ekosisten Darat
Ekosistem darat
dalam skala luas yang memiliki tipe vegetasi dominant disebut dengan bioma.
Bioma adalah ekosistem darat yang
khas pada wilayah tertentu dan dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan pada
wilayah tersebut
Jenis-jenis bioma dipengaruhi oleh
keadaan iklim, curah hujan, itensitas cahaya matahari, kelembapan, dan posisi
lintang ekosistem tersebut.
Macam-macam bioma yang ada dibumi:
a. Hutan Hujan tropis
hutan hujan
tropis memiliki ketinggian yang rendah dari permukaan laut. Letak hujan tropis
berada sepanjang garis khatulistiwa sehingga hujan tropis memilikiciri
lingkungan yaitu, itensitas cahaya mataharinya tinggi, lama waktu siangnya
kurang lebih sama dengan malamnya, dan intensitas hujannya tinggi, yaitu
berkisar antara 220-225 cm pertahun
b. Padang Rumput
Padang rumput
biasa juga disebut dengan stepa dan praire. Intensitas curah hujan dipadang
rumput berada pada tingkat sedang, yaitu sekitar 50 sampai 76 cm pertahun.
Kondisi padang rumput yang kering umumnya tidak mendukung pertumbuhan
pepohonan.
c. Gurun
Gurun merupakan
wilayah dengan intensitas curah hujan yang sangat rendah. Kurangnya air di
gurun tidak mendukung terjadinya proses fotosintesis tumbuhan. Kaktus merupakan
contoh vegetasi gurun, kaktus merupakan tumbuhan xerofit, yaitu tumbuhan
yang mampu hidup pada lingkungan dengan sedikit air. Kemampuan kaktus untuk
menyimpan air dan bertahan hidup pada kondisi yang kering menyebabkan kaktus
termasuk tumbuhan sukulen
d. Hutan gugur temperate
Intensitas
curah hujan di hutan gugur lebih rendah dibandingkan hutan hujan tropis, yaitu
sekitar 75-150 cm pertahun. Adaptasi juga dilakukan beberapa jenis hewan ketika
musim dingin. Tupai misalnya, akan mengalami hibernasi sepanjang musim dingin. Hibernasi
adalah periode dormansi pada hewan.
e. Taiga
Taiga atau
hutan conifer mempunyai cirri khas, yaitu mengalami musim dingin yang sangat
dingin dan musim panas yang sangat singkat dan dingin. Taiga didominasi oleh
tumbuhan conifer yang mampu bertahan terhadap suhu yang demikian dingin. Ciri
tumbuhan konifer antara lain daunnya berbentuk jarum dan bersemi sepanjang
tahun.
f. Tundra
Tundra berarti
daratan tanpa pohon. Tundra disebut juga sebagai padang lumut karena vegetasi
utamanya terdiri dari lumut, lumut kerak (lichen sp), dan rumput-rumputan.
Karakteristik
tundra, yaitu:
·
Suhu dingin
yang ekstrim
·
Keragaman
spesiesnya rendah
·
Struktur
vegetasinya sederhana
·
Musim tumbuhan
dan berkembang biak pendek
Tundra dapat
dibagi menjadi dua jenis, yaitu tundra artik dan tundra alpine. TUNDRA ARTIK
terletak di kutub utara dengan kondisi lingkungan menyerupai gurun, tetapi
gurun dengan suhu lingkungan yang dingin. TUNDRA ALPINE terletak di
ketinggian gunung dimana pepohonan tidak dapat tumbuh.
2. Ekosistem Akuatik
Keragaman
ekosistem akuatik juga dipengaruhi oleh faktor abiotik sebagaimana keragaman
ekosistem daratan. Secara garis besar, ekosistem akuatik dapat dibedakan
menjadi ekosistem air tawar dan ekosisitem laut.
a. Ekosistem air tawar
Ekosistem air
tawar dapat digolongkan menjadi danau, lahan basah dan sungai
DANAU
Bagian dasar
danau yang dangkal disebut dengan zona litoral. Pada zona ini, tumbuhan
air masih dapat tumbuh didasar danau. Bagian danau yang terbuka disebut dengan zona
limnetik. Selain dibagi secara horizontal, struktur danau juga dibagi
secara vertical menjadi zona fotik dan afotik. Cahaya matahari masih bias
berpenetrasi pada zona fotik. Sebaliknya, pada zona afotik,
cahaya matahari sudah tidak bias berpenetrasi.
Organisme di
danau antara lain tumbuhan air dan ganggang yang bertindak sebagai organisme
fotosintetik, selain itu di danau juga terdapat zooplankton, berbagai jenis
cacing, kerang, serangga dan ikan.
LAHAN BASAH
Lahan basah,
disebut juga wet land, adalah suatu daerah yang digenangi oleh air sehingga
kondisinya menyokong untuk kehidupan berbagai jenis organisme akuatik. Lahan
basah bisa dibedakan menjadi rawa (marsh), rawa Lumpur (swamp),
dan tanah gambut (bog)
SUNGAI
Sungai adalah
badan air yang bergerak terus-menerus menuju satu arah. Ketika sungai bertemu
lautan, maka akan terbentuk estuari. Pada estuari, air tawar akan bercampur
dengan air asin
b. Ekosistem laut
Ekosistem laut
dapat dibagi menjadi beberapa zona, yaitu
- ZONA INTERTIDAL atau zona pasang surut
Area pasang dan surut air laut di
sepanjang garis pantai disebut dengan zona intertidal. Pada saaat
pasang, zona intertidal akan tertutupi oleh air laut, sedangkan pada saat
surut, zona ini akan kering dan terpapar oleh udara terbuka.
- ZONA NERITIK atau zona laut dangkal
Zona neritik
berada diantara zona intertidal dan zona pelagik. Kedalaman rata-rata zona laut
dangkal ini adalah sekitar 200 m
- ZONA PELAGIk atau zona laut terbuka.
Kedalaman
rata-rata zona pelagik adalah 4000 m. sekitar 75% air laut berada pada zona
ini. Zona pelagic merupakan zona yang paling tidak produktif dibandingkan zona
intertidal dn zona neritik
Berdasarkan ada atau tidak adanya
penetrasi cahaya, ekosistem laut dapat dibagi menjadi zona fotik, zona bentik
dan zona afotik
- Zona fotik adalah area permukaan laut yang yang masih menerima cahaya matahari dalam jumlah yang cukup untuk proses fotosintesis organismenya.
- Zona bentik adalah area dasar laut.
- Zona afotik adalah area pertengahan antara permukaan dengan dasar laut yang tidak menerima masukan cahaya matahari yang cukup untuk fotosintesis organismenya
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem
buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Ekosistem ini tidak terbentuk secara alami, tetapi dibuat oleh manusia untuk
diambil manfaatnya. Contoh ekosistem buatan adalah sawah, waduk, tambak,
perkebunan kopi dan hutan tanaman produksi seperti jati dan karet
A. ALIRAN
ENERGI
1. TINGKAT
TROFIK
Interaksi
antara organisme dengan lingkungan dapat terjadi karena adanya aliran energi.
ALIRAN ENERGI ADALAH JALUR SATU ARAH
DARI PERUBAHAN ENERGI PADA SUATU EKOSISITEM.
Proses aliran
energi antarorganisme dapat terjadi karena adanya proses makan dan dimakan.
Proses makan dan dimakan terjadi antara satu kelompok organisme dengan kelompok
organisme lainnya. SETIAP KELOMPOK ORGANISME YANG MEMILIKI SUMBER MAKANAN
TERTENTU DISEBUT DENGAN TINGKAT TROFIK. Beberapa macam tingkat trofik
seperti produsen, konsumen dan dekomposer. Perhatikanlah skema aliran energi
pada tingkat trofik berikut ini.
A. PRODUSEN
Energi
memasuki suatu ekosistem dimulai dari energi radiasi (cahaya matahari) yang
sebagian diserap oleh tumbuhan, ganggang dan organisme fotosintetik lainnya. ENERGI CAHAYA MATAHARI KEMUDIAN DIUBAH MENJADI ENERGI KIMIA
MELALUI PROSES FOTOSINTESIS. Seluruh organisme berklorofil
seperti tumbuhan dan ganggang hijau yang dapat mengolah makanannya melalui
fotosintesis disebut organisme AUTOTROF atau
dalam suatu ekosistem disebut dengan PRODUSEN
B. KONSUMEN
Organisme
seperti hewan membutuhkan makanan berupa organisme lain (tumbuhan atau hewan
lain) sebagai sumber energinya. ORGANISME
YANG TIDAK DAPAT MENGOLAH MAKANANNYA DISEBUT ORGANISME HETEROTROF ATAU KONSUMEN. Konsumen dalam suatu ekosistem
dapat dikelompokkan menjadi beberapa tingkat.:
KONSUMEN
TINGKAT I
(KONSUMEN
PRIMER) ADALAH KELOMPOK ORGANISME YANG SECARA LANGSUNG MEMAKAN PRODUSEN.
Anggota konsumen primer adalah kelompok herbivora atau pemakan
tumbuh-tumbuhan, seperti belalang, kelinci, kambing dan sebagainya.
KONSUMEN
TINGKAT II
(KONSUMEN SEKUNDER) ADALAH KELOMPOK ORGANISME YANG MEMAKAN KONSUMEN PRIMER. Konsumen
primer, konsumen sekunder serta seterusnya juga dapat merupakan anggota
kelompok omnivora, yaitu organisme yang memakan tumbuhan dan hewan
seperti ayam, manusia dan sebagainya.
C. DEKOMPOSER
ATAU DETRITIVORA
Beberapa
organisme mendapatkan energinya dengan cara memakan detritus atau materi
organik dari organisme lain. DETRITUS dapat berupa bangkai, feses, daun
busuk dan lain sebagainya. Organisme yang memakan detritus disebut dengan DETRITIVORA.
Organisme detritivora seperti cacing tanah, kutu kayu, kepiting dan siput
biasanya banyak terdapat didalam tanah atau di dasar perairan. Organisme yang
menggunakan sisa-sisa materi organic dan produk terdekomposisi lainnya disebut DEKOMPOSER
atau SAPROTROF
2. RANTAI
MAKANAN DAN JARING-JARING MAKANAN
PROSES
MAKAN DAN DIMAKAN ANTARA SATU TINGKAT TROFIK DENGAN TINGKAT TROFIK LAINNYA
MEMBENTUK URUTAN DENGAN ARAH TERTENTU YANG DISEBUT RANTAI MAKANAN. Melalui rantai makanan energi
dapat mengalir dari satu organism eke organisme lainnya. Hubungan makan dan
dimakan yang kompleks tersebut saling bercabang dan berkaitan sehingga membentuk
JARING-JARING MAKANAN.
B. PIRAMIDA
EKOLOGI
1. Piramida
jumlah
PIRAMIDA
JUMLAH
MENGGAMBARKAN JUMLAH ORGANISME YANG TERDAPAT DI DALAM SATU TINGKAT TROFIK.
Semakin banyak jumlah organisme dalam satu tingkat trofik, maka semakin luas
bangunan piramida yang terbentuk.
2. Piramida Biomassa
PIRAMIDA
BIOMASSA ADALAH PIRAMIDA YANG MENGGAMBARKAN TOTAL BIOMASSA YANG TERDAPAT PADA
TIAP TINGKAT TROFIK. Piramida ini menunjukkan berat suatu tingkat trofik dalam
ukuran gram pada suatu waktu. Jika yang dihitung adalah berat organisme hidup,
maka yang didapat adalah berat basah biomassa.
3. Piramida
Energi
PIRAMIDA
ENERGI
MENGGAMBARKAN PRODUKTIVITAS ENERGI SUATU TINGKAT TROFIK DALAM EKOSISTEM SELAMA
PERIODE TERTENTU. Pada piramida energi setiap factor yang berhubungan dengan
produktivitas energi dalam satu tingkat trofik selalu diperhitungkan. Misalnya,
apabila jumlah energi yang dihitung adalah jumlah energi dalam periode satu
tahun, maka perubahan cuaca dalam satu tahun tersebut juga diperhitungkan.
Piramida energi memiliki tingkat keakuratan yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan piramida jumlah dan piramida biomassa.
C.
PRODUKTIVITAS EKOSISTEM
Energi
yang masuk atau diserap suatu organisme tidak seluruhnya digunakan untuk
aktivitas tetapi ada sebagian yang disimpan. Pemasukan dan penyimpanan energi
dalam suatu ekosistem disebut produktivitas ekosistem. Produktivitas ekosistem
terdiri dari produktivitas primer dan produktivitas sekunder.
1.
Produktivitas Primer
PRODUKTIVITAS
PRIMER ADALAH KECEPATAN ORGANISME AUTOTROF MENYIMPAN DAN MENGUBAH ENERGI CAHAYA
MATAHARI MENJADI MOLEKUL ORGANIK. Seluruh energi atau bahan organik yang dihasilkan dari
proses fotosintesis disebut dengan produktivitas primer kotor (PPK). Energi
yang dihasilkan tersebut tidak seluruhnya disimpan dalam tubuh tumbuhan,
sebagian digunakan dalam proses respirasi. Jumlah energi yang dihasilkan dari
proses fotosintesis dikurangi dengan energi yang digunakan dalam aktivitas
respirasi disebut produktivitas primer bersih (PPB)
2.
Produktivitas Sekunder
Kecepatan
organisme heterotrof mengubah dan menyimpan energi yang didapatkan dari makanan
disebut PRODUKTIVITAS SEKUNDER
D. DAUR
BIOGEOKIMIA
Perpindahan
materi kimia dari lingkungan ke dalam tubuh organisme dan dikembalikan ke alam,
yang dalam prosesnya melibatkan komponen dalam ekosistem, disebut DAUR BIOGEOKIMIA atau
DAUR MATERI. Disebut daur biogeokimia karena melibatkan unsure
biologi, geologi dan kimia.
Di
alam terdapat 30 sampai 40 unsur kimia yang dibutuhkan oleh pertumbuhan dan
perkembangan organisme, diantaranya adalah karbon (C), hydrogen (H), nitrogen
(N), sulfur (S), oksigen (O) dan lain sebagainya.
Daur
materi atau mineral yang terdapat di dalam ekosistem dapat dibagi dalam dua
golongan besar, yaitu:
·
Daur materi
senyawa, yaitu
daur materi kimia yang selama proses perpindahannya hanya terjadi proses
perubahan bentuk (fasanya), sedangkan bentuk ikatan molekulnya tetap. Daur
air merupakan contoh daur materi senyawa.
·
Daur materi
unsure,
yaitu daur materi kimia yang selama proses perpindahannya melibatkan perubahan
bentuk dan ikatan molekul. Daur karbon, daur nitrogen dan sebagainya merupakan
contoh daur materi unsure.
1. Daur Air
PERPINDAHAN
AIR YANG BERKESINAMBUNGAN DAN MENYEBABKAN KESEIMBANGAN JUMLAH AIR YANG TERDAPAT
DI LAUTAN, DARATAN DAN ATMOSFER DISEBUT DAUR HIDROLOGI ATAU DAUR AIR. Dalam suatu daur tidak dapat
ditentukan awal dan akhir terjadinya daur tersebut, karena seluruh proses
saling berhubungan. Daur air melibatkan proses evaporasi (penguapan)
transpirasi (penguapan air dari organ tumbuhan), presipitasi (hujan, salju) dan
kondensi (pembentukan awan).
Proses
EVAPORASI merupakan proses penguapan air dari daratan dan lautan menuju
atmosfer. Air yang menguap dari perairan daratan dan lautan akan mengalami
proses KONDENSASI membentuk gumpalan awan di atmosfer. Air yang berada
di atmosfer tidak seluruhnya berasal dari proses evaporasi, sebagian kecil
berasal dari proses TRANSPIRASI, yaitu penguapan air yang terkandung di
dalam organ tumbuhan. Air yang terkondensasi membentuk awan akan kembali turun
ke tanah melalui proses PRESIPITASI atau yang di kenal dengan hujan atau
salju
PERPINDAHAN
UNSURE KARBON DARI LINGKUNGAN KE DALAM ORGANISME DAN KEMBALI LAGI KE LINGKUNGAN
DISEBUT DENGAN DAUR KARBON.
Karbon
yang berada diatmosfer (CO2) diambil oleh tumbuhan untuk proses
fotosintesis. Pada proses fotosintesis, karbon yang ada dalam bentuk
senyawa karbon dioksida (CO2) diubah menjadi senyawa yang lebih
kompleks, yaitu glukosa (C6H12O6). Melalui
proses respirasi, karbon kembali dilepaskan ke atmosfer. Bahan organic (glukosa)
sebagian juga ditransfer ke organisme heterotrof seperti hewan dan manusia
melalui proses makan dan dimakan. Sama halnya dengan tumbuhan, organisme
heterotrof juga mengeluarkan unsure karbon melalui proses respirasi
Reaksi
fotosintesis
6CO2
+ 12H2O + cahaya matahari → C6H12O6
+ 6H2O → 6CO2 + 12 H2O + energi
|
3. Daur
Nitrogen
NITROGEN
(N) MERUPAKAN SALAH SATU UNSURE PENTING BAGI ORGANISME, KARENA NITROGEN
MERUPAKAN SALAH SATU KOMPONEN PENYUSUN DNA. PERISTIWA PINDAHNYA MATERI NITROGEN
DARI LINGKUNGAN KE ORGANISME DAN KEMBALI LAGI KEA LAM DISEBUT DENGAN DAUR
NITROGEN. Peristiwa daur nitrogen meliputi beberapa peristiwa penting,
yaitu fiksasi nitrogen, nitrifikasi, asimilasi, amonifikasi dan denitrifikasi.
a. Fiksasi
Nitrogen
Fiksasi
nitrogen merupakan proses perubahangas nitrogen (N2), yang tidak
reaktif, menjadi ammonia (NH3), yang lebih reaktif. Nitrogen
difiksasi supaya dapat diikat dan digunakan oleh organisme. Beberapa bakteri
pengikat nitrogen tinggal dipermukaan akar tumbuhan. Contohnya, bakteri
Rhizobium yang hidupndiakar tumbuhan kacang-kacangan dan membentuk modul.
Interaksi antara bakteri Rhizobium dengan tumbuhan kacang-kacangan disebut
dengan simbiosis mutualisme (saling menguntungkan).
Bakteri
mendapatkan karbohidrat dari tumbuhan kacang-kacangan, sedangkan tumbuhan
mendapatkan nitrogen untuk proses pertumbuhan dan perkembangan.
b. Nitrifikasi
Perubahan
senyawa ammonia (NH3) atau ammonium (NH4+ yang
terbentuk ketika ammonia bereaksi dengan air) menjadi nitrat disebut nitrifikasi.
C. Asimilasi
Didalam proses
Asimilasi, akar tanaman menyerap senyawa nitrat , ammonia, kemudian mengubahnya
menjadi molekul penyususn senyawa protein dan asam nukleat
d. Amonifikasi
Amonifikasi
terjadi ketika decomposer mengubah senyawa nitrogen organik pada organisme mati
menjadi Amonia atau Amonium
E,
Denitrifikasi
Proses
denitrifikasi berlangsung didalam tanah, yaitu ketika terjadi proses perubahan
senyawa nitrat menjadi gas dinitrogen kembali keatmosfer.
No comments:
Post a Comment